Kemesraan TNI – Polri Jangan Korbankan Netralitas



Kapolri Jenderal Tito Karnavian membawa seluruh pejabat tinggi Polri ke Mabes TNI di Cilangkap. Suasana pertemuan erlangsung sangat akrab. Hal yang rasanya tidak mungkin terjadi di era Panglima sebelumnya. Kita berharap sinergisitas kedua institusi yang bertanggungjawab terhadap ketertiban dan keamanan ini terjalin lebih baik tanpa mengorbankan kepentingan yang lebih luas.

Menurut Kapolri, kunjungannya ke Markas TNI membawa pesan nyata perlunya soliditas TNI-Polri, bukan hanya di tingkat pimpinan namun juga hingga ke level prajurit. "Karena dengan hanya TNI dan Polri yang solid, ini merupakan syarat penting tegaknya NKRI,” ujar Tito yang menyebut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai kakak, seperti dikutip dari viva.co.id.

Keakraban TNI-Polri menjadi harga mati, terlebih dalam 2 tahun ke depan banyak kegiatan politik yang mungkin akan dipenuhi dengan ujaran-ujaran bernada provokatif, bahkan SARA. Harus disadari, tidak sedikit pihak yang ingin merenggangkan hubungan kedua institusi demi tujuan politik sesaat. Komunikasi yang intens diikuti dengan sikap saling menghormati tugas masing-masing menjadi prasyarat mutlak untuk menangkal upaya-upaya pecah-belah tersebut.

Kita berharap Panglima TNI dan Kapolri dapat menuntaskan beberapa “kerikil” dalam hubungan kedua institusi yang ditinggalkan Jenderal Gatot, termasuk soal peluru tajam Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) milik Polri yang sampai saat ini masih “disimpan” TNI. Penuntasan kasus SAGL sangat penting agar tidak menjadi duri di kemudian hari. BIla perlu kedua institusi duduk bersama untuk membahas prosedur pengadaan senjata yang lebih terbuka sehingga dapat meminimalisir kecurigaan pihak lain.

Dan terakhir, yang tidak kalah pentingnya, adalah netralitas keduanya dalam menyikapi masalah-masalah politik. Publik masih dapat mengingat setiap detail “perselisihan” yang terjadi selama setahun terakhir yang di antaranya karena terkait imbas tingginya tensi politik baik yang merupakan warisan Pilpres 2014 maupun Pilkada Jakarta 2017. Suara-suara yang meragukan netralitas Polri, sehingga kemudian mengelu-elukan TNI, harus juga menjadi koreksi semua pihak agar ke depan tidak lagi terjadi peristiwa-peristiwa yang membuat masyarakat was-was.
Bravo TNI, Bravo Polri.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kemesraan TNI – Polri Jangan Korbankan Netralitas"